Rabu, 21 Agustus 2013

Investasi ku, masa depan ku..

Berkah ramadhan dan lebaran, bisa reunian, silahturahim, ketemu temen-temen lama, ada yang baru lulus, ada yang belum lulus, ada yang udah sukses jadi pegawai muda diberbagai instansi,..ada juga yang udah menikah dan gendong baby..

Banyak cerita, Menarik dan banyak yang bisa diamati, lalu mengambil pelajaran darinya...mau dibahas ne salah satunya..

Melihat fenomena teman-teman yang sudah sukses jadi pekerja muda, punya penghasilan cukup besar untuk diri sendiri, belum banyak tanggung jawab untuk menafkahi, mendorong mereka "kebanyakan" punya high lifestyle, nongkrong ditempat-tempat asyik menghabiskan 50rb-150rb cuma untuk ngopi dan cemilan (waktu dengar ceritanya cuma bisa mbatin dalam hati "Astagfirullah,buat saya itu sih banyak banget untuk urusan sekali nongkrong, bisa buat beli baju atau buku bisa dapet 2 tuh...)

Gak ketinggalan ritual berangkat ngemall dan nonton hampir setiap hari, belum lagi gadget yang dipunyai, Handphonenya langsung pada ganti semua sama BB, kadang gak cukup satu, ada juga yang punya android, plus gak ketinggalan tabnya, kebayang kan berapa pulsa yang harus dikeluarkan untuk menghidupi semua gadget tersebut..

hemmm..gayanya eksmud banget deh.."kelihatan" udah financial freedom banget...

Loh Koq  cuma "kelihatan"?

iya, cuma kelihatan. Soalnya... ternyata ...gak semua dari mereka bener-bener financial freedom loh...cerita lebih lanjut, gak banyak dari mereka punya tabungan khusus atau punya produk inventasi, bahkan sebagian cerita kalo masih aja mengalami tekanan keuangan di setiap menjelang akhir bulan..kebanyakan masih belum merasakan keamanan finansial, sehingga masih jauh dari tujuan-tujuan seperti punya rumah impian, menikah, dll...

saya sendiri secara posisi finansial masih jauh dari mereka, masih setia jadi pencari rizki barokah dari Allah, mencari yang sesuai dan sejalan dengan passion, entah mengajar,bantuin orang penelitian atau bisnis dirumah kecil-kecilan.

tapi apa benar, keamanan finansial cuma bisa dicapai kalau kita punya kuantitas uang tertentu, semakin banyak uang yang dihasilkan semakin aman?

ternyata gak juga loh..lihat saja sebagian teman-teman saya yang tadi, bisa keluar 100rb cuma buat sekali jajan, atau keluar jutaan untuk beli gadget terbaru, baju dan sepatunya gak ada yang harganya dibawa 200rb, tapi ternyata belum merasa aman secara finansial dan belum merasa cukup juga...

jadi benerkan keberkahan itu bukan masalah kuantitas tapi kualitas...

kata para independent financial planner, yang saya selalu ikutin ilmu-ilmunya, mengatakan bahwa, perencanaan keuangan bisa dimulai dari posisi keuangan berapapun..banyak pilihan investasi yang bisa kita ambil untuk merencanakan masa depan walaupun belum punya sumber pendapatan tetap dan belum besar sumbernya..

saya sendiri,walaupun sumber pendapatannya gak besar, sudah mencoba untuk mengatur keuangan, nyoba-nyoba investasi sesuai dengan posisi keuangan sekarang. Walaupun masih tergolong rencana keuangan yang semrawut paling tidak sudah ada kesadaran bahwa masa depan yang baik akan terwujud dengan rencana yang baik pula, dimulai dari rencana kecil namun benar-benar dilaksanakan.

Salah satunya adalah investasi di logam mulia,kalo kata orang betawi investasi emas kagak ada matinye..
banyak pilihan, entah beli langsung, lewat cicilan produk KLM di bank, pengggadaian, gerai dinar, dll. Banyak pilihan, masing-masing ada keuntungan dan kelebihan, tergantung preferensi kita masing-masing..

Saya dengan uang yang tidak terlalu banyak, saya sudah bisa memiliki logam mulia, saya memilih yang membeli langsung..awalnya hanya agar uang yang sedikit itu tidak gampang habis, dan terkikis inflasi jika cuma ditabung..akhirnya mencoba inves emas, datang sendiri ke kantor Antam Surabaya di kompleks kantor pos kebon rojo Surabaya. 

Naik angkot 2 kali dari Sidoarjo, sampai sana ambil no antrian, untungnya datang pagi, jadi bisa dilayani langsung diawal..layanannya cepet, apalagi saya beli emasnya gram kecil, jadi bisa langsung bayar tunai.

Tinggal ambil no antrian, nunggu dipanggil petugas, dimintai fotokopi KTP dan nunjukin KTP asli, ditanyain kita mau order yang berapa gram, dibikinin bukti pembeliannya, tanda tangan..udah deh tinggal nunggu dipanggil loket penyerahan barang dan kasir..

kalo dah dipanggil, di konfirmasi jumlah barang kita, terus bayar, tanda tangan lagi, logam mulia udah ditangan..pulang lagi, naik angkot 2 kali.. ^^

Yang menarik dari semua yang ngantri..cuma saya sendiri yang anak muda, rata-rata mbah-mbah yang udah pensiun atau bapak-bapak dan ibu-ibu. Bahkan ada nenek-nenek, yang beli 10 gram, tapi bawa uang cash, di buntel kain, dipenitiin di bagian perut dicelananya...waktu saya tanya, katanya buat sekolah SMA cucunya yang masih TK dan baru aja yatim..itu uang belasungkawa. Subhanallah...

jadi banyak hal untuk aksi menyiapkan masa depan lebih baik kan..., khususnya masa depan keuangan kita, apalagi yang posisi finansialnya secara kuantitas cukup besar..kalo kita bisa gonta ganti gadget, bisa beli baju dan sepatu bermerek, investasi buat beli rumah masa depan juga bisa dong...

Investasi banyak caranya, entah investasi di bisnis riil, emas, reksadana, join dengan temen, dll...
kalo yang duitnya masih pas-pasan aja dah semangat besar untuk merencanakan walau masih skala kecil dan coba-coba, harusnya yang sudah punya sumber penghasilan tetap dan besar bisa lebih merencanakan lebih baik lagi..

bukankah semakin dini merencanakan semakin baik, lebih muda memulai lebih awal menuai...jadi golongan kelas menengah muda yang lebih pintar, lebih aware, dan lebih terencana...








Tidak ada komentar:

Posting Komentar