Jumat, 29 Maret 2013

Bicara tentang : Kontribusi

Muslim yang baik adalah yang paling bermanfaat. ..

Sejak dulu saya selalu mengagumi mereka yang bekerja penuh dedikasi untuk membangun negeri, terutama mereka yang bekerja dengan hati, jauh dari hingar bingar pemberitaan, bukan penghargaan atau pengakuan yang mereka cari. Hanya sebuah keyakinan bahwa tindakan mereka dapat bermanfaat untuk orang lain.
Tidak banyak orang yang mempunyai "keberanian" seperti mereka. Merelakan waktu, tenaga, pemikiran bahkan hingga harta benda untuk membantu meningkatkan kualitas hidup orang lain. Sebab, tak banyak juga dari kita yang siap untuk lepas dari bayang - bayang ke AKUan. MimpiKu, hidupKu, dan segala hal tentang AKU. Karena mengganti subjek dan objek dengan MEREKA atau KITA terkadang menjadi begitu berat untuk dilakukan.

Bagimana tidak, jika setiap status di FB maupun twitter lebih banyak berisi tentang keluhan mengenai dirinya, kehidupan rumit percintaannya, atau hal-hal picisan yang syarat tentang kehidupan pribadi (saat rana publik menjadi rana privat tanpa disadari) lalu kapan ada waktu untuk bertanya pada diri sendiri "apa yang bisa saya lakukan untuk memperbaiki negeri ini?"

Pertanyaan itu pula yang menjadi sumber "kegalauan" bagi saya, atau mungkin bagi sebagian besar para lulusan baru sarjana. Saat idealisme untuk berkontribusi bertemu dengan tuntutan budaya hidup ke AKUan, yang sering disebut sebagai standart umum sebuah kesuksesan. Saat passion berhadapan dengan kebutuhan akan materi dimana keduanya begitu berlawanan. Saat zona nyaman begitu enggan untuk ditinggalkan, atau mungkin kita yang enggan bersusah2, karena jauh dari zona nyaman itu artinya jauh pula dari keamanan.

Talk the walk, and then walk the talk..tidak peduli bagaimana konsep diri kita masing masing tentang kontribusi. Intinya sekecil apapun, dan bagaimanapun, saat kita bisa mengambil peran. lakukan.
walau medan bertindak pasti tidak lebih mudah dari medan bicara. paling tidak, kita sudah mewujudkannya.

Terkadang saya begitu emosi, pada diri sendiri. Menyadari,tidak banyak yang sudah saya lakukan jika dibandingkan dengan orang-orang hebat ini, sebut saja Muhammad Yunus dengan graameen bank-nya, atau ibu Tri Mumpuni dengan program mikro hidro-nya..dan banyak lagi orang2 diluar sana yang begitu luar biasa sama seperti mereka.

Tanyakan pada diri sendiri, sudahkah kita melakukan sesuatu untuk negeri ? sedikit saja. namun berarti.

Paling tidak yang sedikit ini bisa disebut (mungkin hanya saya yang menyebut )"sedikit kontibusi untuk negeri'
bersama Titian kreatif Indonesia membantu Semen Indonesia, membangun masyarakat Gresik dan Tuban, memberikan edukasi kepada UKM mitra binaan tentang manajemen pemasaran dan manajemen keuangan, meningkatkan kualitas hidup para pemuda dengan pelatihan keahlian dan pengembangan diri..semoga bisa kami lanjutkan didaerah-daerah yang lain. Sebelum nanti saya mengambil jalan kontribusi saya yang lain.

Sebagian dari mereka yang tak enggan belajar dan bersenang2, walau dengan saya yang lebih mudah, bahkan seusia anak-anak mereka.



Financial Planning Pra dan Pasca Menikah

Finance Must Be Practical, kata mbak Ligwina Hananto, Independent Financial Planner di QM Financial. (suka sekali sama bukunya "Untuk Indonesia yang kuat : Seratus langkah untuk tidak miskin" dan teorinya tentang kelas menengah)

Sebagai Seorang lulusan keuangan, dan yang menyukai keuangan. Perlu rasanya, membahas hal ini secara lebih dalam. Mengingat sudah banyak sekali edukasi dari para konsultan keuangan independent tentang perencanaan keuangan. Sebab pada kenyataannya tidak banyak yang "well educated" tentang hal ini.

Menurut pengalaman saya, banyak yang berfikir "Financial Planning" menjadi sangat perlu untuk dipelajari jika saat dikondisi sudah mw menikah atau sudah menikah saja. Sebab, banyak dari teman-teman, yang tiba2 antusias menghubungi saya, mengajak diskusi, meminta saran, dan mencari tahu tentang banyak hal mengenai keuangan setelah mereka menikah atau beberapa bulan menuju hari H menikah.
Is it to late ? tidak juga, lebih baik sadar untuk segera memulai daripada tidak sama sekali. 

Namun, tahu lebih awal akan membuat kita lebih baik dalam mempersiapkan. Lalu apa hubungannya dengan menikah? 

Dalam Bukunya "Saksikan Bahwa Aku Seorang Muslim" Ustad Salim A fillah menjelaskan bahwa ada parameter persiapan dan kesiapan dalam pernikahan. Kali ini tetap berhubungan dengan financial planner. Perlu rasanya setiap dari kita yang ingin menikah (tidak harus yang sudah dekat hari H atau yang sudah punya calon) memikirkan dan mempraktekkan perencanaan keuangan sejak dini. Mengapa perlu? terutama untuk orang - orang seperti saya yang masih single dan belum tahu akan menikah dengan siapa. Sebab saya tidak bisa menjamin apakah akan langsung mendapatkan suami yang sudah mapan, secara financial terjamin, sudah punya aset seperti rumah, kendaraan, dan lain sebagainya. Bagaimana jika, ternyata secara financial calon suami kita jauh dari keadaan yang sudah disebutkan diatas. 

Memang, secara kodrat perempuan itu ditanggung dan laki-laki yang menanggung, termasuk urusan financial. Tapi perlu diingat bahwa setiap dari Istri dan suami adalah seorang financial planner dalam rumah tangga. Menjadi sangat perlu jika masing-masing dari mereka sebelum bertemu dan akhirnya menikah sudah punya pemahaman tentang pengelolaan keuangan. Lebih bagus lagi jika sudah memiliki produk investasi atau tabungan yang dimiliki. 

Berdasarkan pengalaman pribadi, dan banyak literatur yang saya baca, financial pra nikah bisa dimulai dari diri sendiri. Menabung Emas misalnya, menyisihkan setiap pendapatan untuk membeli reksadana, atau memiliki deposito atau tabungan yang bisa dimulai walau dengan posisi keuangan yang belum terlalu besar. (Investasi-investasi tersebut bisa dimulai dengan uang kurang dari 5-10 juta). Hal-hal nyata lain yang bisa dilakukan misalnya :

1. Mulai terbiasa melakukan pencatatan uang keluar masuk setiap bulan dalam buku arus kas (jika tidak terbiasa dengan akutansi, tak perlu repot membuat, sudah banyak buku kas sederhana dijual ditoko2 buku).

2. Membuat daftar antara kebutuhan atau keinginan. Godaan terbesar saat masih bujang adalah, membeli barang2 untuk pemenuhan diri sendiri. Misal, gonta-ganti gadget padahal dengan satu gadget kebutuhan sudah terpenuhi, Kalo buat perempuan mungkin tergoda dengan fashion dan terbiasa melakukan online shoping (hahaha, tunjuk diri sendiri). dll.

Nah aslinya banyak kebiasaan2 sebelum menikah yang bisa kita lakukan terkait mengelola keuangan. 

Untuk pengelolaan keuangan pasca menikah akan jauh lebih mudah jika suami dan Istri sudah membawa kebiasaan bagus mereka tersebut dalam mengelola keuangan. Suami dan Istri bisa langsung mencatat posisi keuangan mereka masing-masing, dan menggabungkannya. Setelah itu tinggal menentukan tujuan2 yang ingin dicapai, misal KPR untuk rumah impian, dana melahirkan anak pertama, dana pendidikan, subsidi ke orang tua, dana zakat dan shadaqah, dana darurat, atau dana-dana yang lain. Memulai melakukan investasi lagi dengan posisi sudah bersama ^^.

well, keuangan itu bisa dipraktekkan kapan pun asal sudah ada sumber pendapatan, tidak harus menunggu sudah menikah dulu baru mempraktekkan dan memikirkan tentang pengelolaaan keuangan. seperti kata Aa Gym mulai dari diri sendiri, mulai dari yang terkecil dan mulai saat ini. 

semoga bermanfaat ;D


Senin, 11 Maret 2013

Jagalah perasaan itu tetap suci dan mensucikan. .


Cinta inilah yang akan kita bahas disini. Yaitu sebuah karunia dari kelembutan hati dan perasaan manusia. Suatu karunia Allah yang membutuhkan bingkai yang jelas. Sebab terlalu banyak pengagung cinta ini yang kemudian menjadi hamba yang tersesat.cinta untuk sebuah kemuliaan, kerja keras dan pengorbanan, serta jembatan jalan kesurga dan kemuliaan Allah.
Betapa Allah sangat memuliakan perasaan cinta orang-orang beriman. Dengan cinta itu mereka berpadu dalam dakwah. Dengan cinta itu mereka saling tolong menolong dalam kebaikan, dengan cinta itu juga mereka menghiasi Bumi dan kehidupan di atasnya. Dengan itu semua Allah berkahi nikmat itu dengan lahirnya anak-anak shaleh yang memberatkan Bumi dengan kalimat Laa Illaha Ilallah. Inilah potret cinta yang sakinah, mawadah, warahmah.

Maka Jagalah perasaan itu tetap suci dan mensucikan. .

Seseorang ku, entah kau siapa, entah kau dimana . Tapi , aku tak hendak melukis jasadmu, jua tak hendak  mereka-reka dan menebak-nebak tentangmu. Sebab takdirku dan takdirmu ada dalam genggamanNya. Dan kita, tak pernah tahu..


Children is My Passion

Setiap perempuan memiliki rahim, itulah kenapa secara natural mereka memiliki kasih sayang yang besar terhadap anak-anak..bagi saya, anak-anak semacam cermin. Didalamnya saya bisa melihat masa lalu sekaligus masa depan bagi diri saya sendiri..

every child is special, walau sudah setahun lalu, mereka akan selalu dihati, anak-anak ku, di anak ceria.
i miss everything..terutama panggilan itu..bu yulia :')

dari semua prajurit bersenjata, cuma Islah yang pake jurus bango terbang...:, Aldi ur face is so rambo..>.<

Dafa dan bu guru, berhasil bikin Irsyad dan Calia gak berantem lagi..:D foto dulu sebagai tanda perdamaian
tapi gambarny blurr...


Nisrina Putri Kinasih, kamu yang paling spesial, tidak akan ibu lupa sampai kapan pun..dari mu ibu belajar menghadapi meraka yang berkebutuhan khusus, ibu tahu qm suka sekali bernyanyi, dan berjam2 menggelinding sperti hamster :D, susah sekali mendapat tatapan mata mu nak, tapi jika ibu bertanya.."ninis ini siapa,?" sambil mencari tatapan mu...qm bilang, "bu yulia" dan qm tersenyum..:')


yee..koki cilik bikin pizzaaa :)



 yang ikutan bu guru narsis :D
Naswan, anak special ibu yang lain..fisik mu tak menghalangi semangat mu bermain bola.


dan untuk semua anak2 ku di anak ceria,..
all of u dear, is my passion..doakan ibu, suatu hari, ibu akan punya sekolah sendiri :)