Jumat, 08 Januari 2016

A Big Step Forward of Our Life, Perjalanan Mewujudkan Baiti Jannati



“Ya Rabbana, tempatkan aku pada tempat yang diberkahi dan Engkau adalah sebaik-baik pemberi tempat” ( QS. Al Mukminun : 29)

Setelah lama tidak menulis karena minimnya waktu, sekarang mencoba menulis kembali. Sebagai sarana pengingat bahwa ada masa – masa yang telah terlewati dan perlu sekali disyukuri. Termasuk masa dimana saya dan suami membuat salah satu keputusan besar didalam hidup kami, dalam 3 bulan usia pernikahan kami. Keputusan membeli rumah. 

01 Agustus 2014
Saya dan calon suami akhirnya resmi menikah, setelah 2,5 bulan sebelumnya dilaksanakan khitbah. 

03 Agustus 2014
Pertama kali kami safar bersama, kembali ke Jakarta. kembali ke amanah kami masing-masing, saya di OJK beliau di Kemenristek Dikti (waktu itu masih Kemendikbud).

01 Desember 2014
Diskusi serius dengan suami malam itu menghasilkan kesimpulan bahwa zona nyaman itu melenakan. Hidup dijakarta sebagai pasangan muda yang belum memiliki momongan membuat kami merasa aman. Kami merasa sudah cukup sejahtera hanya dengan terpenuhinya sandang dan pangan setiap bulan, bisa menyisihkan tabungan dan investasi rutin meski kecil-kecilan. Kenyataannya kami merasa ada yang kurang, harus ada langkah besar yang membuat kami mau tidak mau harus keluar dari zona nyaman ini. Kami sepakat membeli rumah bisa jadi salah satu jalannya. Padahal saat itu tabungan kami pas-pasan, jangankan buat DP, buat biaya KRP saja tidak cukup. hahaha...dont worry be happy, ada Allah maha pemilik rezeki, bismillah saja, bukannya semua hal harus diawali dari bab pertama, bab niat. 

15 Desember 2014
Too many people dont bother with their finance, then look up one day and wonder where the money went. it’s time for a plan.
Mulai hari ini kami mulai mencari informasi, kira – kira bagaimana caranya kami mendapatkan cukup dana untuk memulai membeli rumah. Pasalnya tidak ada modal sama sekali yang kami punya, tabungan dan investasi kami masih terlalu kecil nilainya, pun tidak mungkin mengandalkan donatur dari orang tua, sebab kedua orangtua kami hidup bersederhana yang justru menjadi kewajiban kami membantu mereka dalam hal finansial. 

20 Desember 2014
Alhamdulillah, Allah bukakan jalannya. Ada kemudahan fasilitas pinjaman dari kantor yang cukup untuk DP dan biaya-biaya. Tinggal cari rumahnya dan cari Bank yang sesuai dengan tujuan kami. 

1 Maret 2015
Sejak itu istirahat makan siang kami dan diskusi malam kami serta weekend kami jadi lebih banyak didominasi pencarian lokasi rumah, pembicaraan seputar rumah dan survey lihat rumah kesana kemari plus datang ke beberapa acara pameran properti.
Hahaha ternyata benar kata orang, cari rumah itu kayak cari jodoh. Pas lokasinya cocok, pas budgetnya gak cukup. Pas budgetnya cukup, pas lokasinya kurang sreg dihati. Pas budget oke, pas lokasi yang diinginkan, eh ternyata sudah keduluan orang lain. Hahaha cari jodoh kadang memang serumit itu, ternyata begitupun cari rumah. 

20 Maret 2015
Setelah beberapa kali patah hati karena tak kunjung mendapatkan rumah yang sesuai, akhirnya kami mencoba untuk mempersempit lokasi pencarian kami. Secara hidup dijakarta memang tidak mudah, dimana harga rumah sudah tidak masuk diakal, pun jika itu lokasinya di kota – kota pinggiran Jakarta. Harga 1 rumah kecil nan minimalis di Jakarta dan sekitarnya, seharga 1 rumah atau bahkan 2 rumah berukuran besar di daerah. Belum lagi kebutuhan lokasi strategis dengan transportasi massal yang mudah dijangkau, tidak macet, hemat waktu, tenaga dan biaya plus terhindar dari banjir. aiiih susahnya...

Setelah memilah dan memilih, dengan berbagai pertimbangan, menghitung faktor cost benefit dan lain sebagainya, akhirnya kami memutuskan untuk mencari rumah di daerah tangerang selatan, bintaro dan sekitarnya. 

30 Maret 2015
Akhirnya rumah yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan kami ketemu juga, padahal kali ini lokasinya tidak terpikirkan, dapet lokasi inipun karena lokasi tujuan sudah sold out, dan kebetulan developernya membangun perumahan yang lain yang tidak jauh dari lokasi yang kami cari sebelumnya. Hahaha benar yaaa... namanya juga cari rumah jodoh-jodohan, yang gak kepikir dan ditarget sebelumnya malah cocok. Akhirnya langsung bayar booking fee, dan menyiapkan berkas-berkas untuk pengajuan KPR. 

Karena kami membeli rumah di perumahan kecil berbentuk cluster dengan developer yang kecil pula, maka sistem yang diterapkan saat kami memutuskan membeli rumah tersebut adalah yang kami beli baru berupa tanah kavling, dan bangunan rumah baru akan dibangun saat KPR kami disetujui. Untungnya dengan sistem itu, kami bisa request bagaimana bentuk rumahnya dengan ketentuan tanpa boleh merubah tampilan depan. Dengan modal uang pinjaman dari kantor akhirnya kami memutuskan untuk mengembangkan sedikit bagian bangunan dari bangunan standar rumah aslinya. 

16 April 2015
Hari itu saya dan suami harus ijin masuk kantor setengah hari, karena harus berangkat ke cabang salah satu Bank untuk melakukan akad kredit KPR. Jika saya ingat, prosesnya cukup mudah, hanya dua minggu dari pengajuan berkas, langsung disetujui dan bisa akad kredit. Sebagai gambaran apabila ingin mengajukan KPR perlu disiapkan beberapa hal sebagai berikut :
  1. KTP suami dan istri, hal ini untuk melihat apakah saya memiliki catatan di BI Checking, sudahkan saya punya pinjaman lain sebelumnya, serta bagaimana track record saya dalam transaksi perbankan. Jika tidak ada masalah dalam hal ini biasanya kemungkinan besar pasti pengajuan KPR akan disetujui
  2. Siapkan dana awal, minimal untuk DP rumah (10% hingga 30% dari harga rumah), biaya notaris dan BPHTB, Balik nama, dll serta Biaya KPR
  3. Mengisi formulir pengajuan KPR. Bank syariah maupun konvensional hampir sama isi formulirnya. FYI, sebelum memutuskan mau mengajukan di Bank mana, lakukan survey terlebih dahulu, pelajari dan teliti, terutama terkait biaya, jangka waktu cicilan, dll. Sudah banyak beredar artikel maupun tanggapan ahli di internet mengenai hal ini. Antara preferensi menggunakan Bank konvesional dan Bank Syariah, hingga preferensi mengapa lebih baik menggunakan satu Bank ini dibandingkan dengan Bank yang lain. Pilih yang sesuai kebutuhan dan keyakinan. 
  4. Saat akad kredit berlangsung biasanya dihadiri developer, kami suami istri sebagai pembeli (karena berkas perjanjian harus ditandatangani kami berdua), notaris dari pihak Bank dan developer, serta pegawai Bank yang bersangkutan.
  5. Jangan buru-buru tanda tangan, pastikan semua klausula hak dan kewajiban dalam perjanjian dibaca dengan seksama, biasanya petugas Bank atau notaris yang membacakan. perlu diingat bahwa membeli rumah dengan status SHM akan lebih menguntungkan dibandingkan dengan SHGB (bisa baca artikel mengenai hal ini).
  6. Saat akad kredit selesai, jangan lupa minta copy perjanjian dokumen-dokumen tersebut.
  7. Mengingat membeli rumah adalah sebuah langkah finansial yang sangat besar, dengan melibatkan dana besar pula serta waktu yang cukup lama, maka perlu diperhitungkan dengan seksama sekaligus mohon petunjuk dari Sang Maha Pemberi Rizky agar selalu diberikan kemudahan.

20 April 2015
Alhamdulillah, pembangunan rumah dimulai. Developer menjanjikan 6 bulan selesai, namun karena terputus bulan puasa dan balada tukang yang pulang kampung dan gak balik lagi serta beberapa request tambahan dari kami, akhirnya rumah benar2 terealisasi selesai pada akhir bulan oktober 2015.

19 Desember 2015
Hari ini nyicil pasang gorden setelah seminggu lalu nyicil pasang lampu, rencananya mau pindahan sepenuhnya awal tahun 2016, namun karena ada kabar duka ibuk masuk rumah sakit dan harus harus dirawat lama, akhirnya niat itu kami urungkan.

Hari ini, 8 Januari 2015
saat saya sempat menulis ini (karena server kantor lagi down dan semua kerjaan gak bisa diakses) saya merasa syukur luar biasa, alhamdulillah...Allah mempermudah niat kami waktu itu untuk memiliki aset berupa rumah. Meski berukuran kecil, meski masih nyicil bayar dan nyicil isinya, tapi Allah mempermudah semuanya. Seperti pepatah jawa alon – alon pokok kelakon. Semoga akhir bulan ini kami sudah bisa benar-benar pindah, kedepan semoga Allah berkahkan rizki kami untuk bisa segera melunasi rumah kami. Semoga kami bisa menjadikan rumah ini bernuansa surgawi.

in a marriage, typically there is a saver and spender. Neither is right or wrong. Each need the other for balance and peace. Habiskan gajimu, dijalan yang benar.



- Baiti Jannati -

Kamis, 01 Januari 2015

2014 Bagi Kami

Rintik hujan membasahi jendela transjakarta sore itu, 31 Desember 2014. Jam masih menunjukan pukul 15.40 WIB. Hari ini jalan thamrin hingga merdeka barat ditutup untuk persiapan Jakarta Night Carnival, persiapan menyambut pesta malam pergantian tahun. Beruntung, karena kantor berada didaerah thamrin maka jam pulang kantor lebih cepat. 

Saat saya asyik memandangi rintik hujan dijendela transjakarata yang melaju pelan, handphone berdering, rupanya dari seseorang yang selama 5 bulan ini menemani perjuangan saya di Jakarta, seseorang yang tak banyak orang menganggapnya istimewa, namun semakin saya mengenalnya semakin saya tau bahwa beliau istimewa dan saya bersyukur menjadi Istrinya.

"Assalamualaikum, Pulang jam berapa lie?"
"Waalaikumussalam, ini sudah di jalan bie..ubie pulang jam brp?"
"ini sudah mw pulang, belum ada kabar kajian malam ini, UBN sedang umroh"
"oke ketemu dirumah ya.,Assalamualaikum"
"Waalaikumsalam."

Sejak tanggal 1 Agustus 2014, entah bagaimana ceritanya kami memiliki panggilan istimewa untuk satu sama lain, beliau memanggil saya ulie dan saya memanggil beliau ubie..terdengar aneh, kekanak-kanakan, bukan karakter kami banget, namun akhirnya kami beradaptasi dan menyukainya. Bahkan panggilan tersebut menjadi indikator apakah saya sedang kesal atau tidak dengan beliau. saat saya kesal saya akan memanggil beliau "Mas Bayu" saat saya tidak kesal saya akan memanggil beliau ubie.

Rencananya malam ini kami ingin mengikuti kajian malam pergantian tahun di AQL bersama Ustad Bathiar Nasir, namun sepertinya tahun ini berbeda dengan tahun lalu, UBN sedang melaksanakan umrah sehingga tidak ada mabit malam akhir tahun seperti tahun lalu. Mas Bayu sudah lama ikut kajian AQL sejak beliau di Jakarta, dan sejak 5 bulan lalu saya pindah ke Jakarta, beliau juga yang memperkenalkan saya dengan kajian-kajian di AQL. 

Sesampainya "dirumah" (begitu kami menyebutnya walaupun sebenarnya hanya kostan sederhana berukuran 3x4 meter, cukup sempit hingga kami harus menyewa 1 kamar lagi bersebelahan dengan kamar utama, untuk menyimpan barang-barang kami yang begitu banyak, yang sebagian besar didominasi oleh buku-buku. Bagi kami tempat ini adalah rumah, tempat melepas lelah, tempat kami berdiskusi, tempat kami menata dan merencanakan masa depan kami). Kami hanya menonton TV bersama sambil makan mie ayam, sesekali melontarkan obrolan tentang apa saja yang terjadi dikantor seharian ini.

Hari ini kami memutuskan untuk dirumah saja, melaksanakan shalat magrib dan isya bersama, tilawah dilanjutkan menelphone Bapak-Ibu yang ada di Surabaya dan Sidoarjo. Tidak ada yang perlu dispecialkan bagi kami malam ini, paginyapun kami hanya terbangun sebelum subuh dan shalat subuh berjamaahnya, setelahnya saya masak dan sarapan bersama. Mengawali hari pertama di tahun 2015 kami hanya mampu bersyukur kepada Allah SWY diselah-selah doa shalat dhuha kami, bahwa kami semakin dekat dengan rencana-rencana masa depan kami, dan kami semakin bersyukur ditakdirkan bersama. Semoga kebersamaan kami adalah kebersamaan yang baik lagi bermanfaat.








Jumat, 05 September 2014

Testimoni Buat Mahasiswa Baru AcSES

Ada permintaan dari adek-adek AcSES untuk membuat video testimoni yang ditujukan kepada adek-adek mahasiswa baru tahun 2014. Belum take video juga sampai sekarang, gara full 1 bulan pemeriksaan dan lanjut FGD di hotel Harris sentul, padahal besok sudah deadline. Sementara bikin draftnya saja dulu, sambil dipost disini. :)


Saya ucapkan selamat  kepada teman-teman, yang sudah berhasil masuk menjadi mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga.

Sekali lagi selamat, karena teman-teman merupakan sebagian kecil golongan beruntung yang bisa masuk perguruan tinggi negeri.

Dalam satu kesempatan forum diskusi dengan ibu Sri Mulyani, beliau mengatakan bahwa saat ini, ditengah kemajuan teknologi, pemuda Indonesia sudah bukan lagi haus akan informasi, namun haus akan inspirasi, merindukan eksistensi dan kontribusi.

Beliau juga menyampaikan, saat ini adalah masa dimana kompetensi Indonesia berada pada tingkat yang sama, tidak jauh berbeda dengan kompetensi pemuda di Negara-negara lain, yang membedakan adalah value added berupa nilai-nilai kebaikan dalam mereka.  Tentang attitude, kejujuran, loyalitas, integritas dan nilai-nilai yang lain.

Melalui acses saya belajar, bagaimana menjadi pribadi yang tidak hanya berkompetensi namun juga memiliki nilai-nilai kebaikan dalam diri.

Melalui acses saja menyadari bahwa hidup kita tidak hanya sekedar tentang diri kita, namun sejauh mana kontribusi kita kepada Negara dan bangsa, minimal melalui pemikiran dan tulisan-tulisan kita.

Melalui acses saya mendapatkan kesempatan untuk menjalin ukhuwah, dalam dakwah, bernuansa ilmiah.

Selamat bergabung dalam organisasi yang baik ini, semoga Acses mampu mempertahankan nilai-nilai dan budaya-budaya baiknya. Tetap nyata dalam amal, tetap istiqomah dalam kebaikan, menjunjung tinggi nilai-nilai Islam, dan bersahaja dalam menuntut ilmu. Semakin tinggi prestasi semakin tinggi kontribusi.


Pesan terakhir saya, dimanapun kita berada..our hearth our mind committed with shariah..

Sabtu, 31 Mei 2014

One Day One Juz, Ikhtiar Menjadi Manusia yang Lebih Baik

Segala puji hanya milik Allah, pemilik segala ilmu, penebus segala amal..
semoga kita dengan karakter dan gaya kita masing-masing senantiasa ditakdirkan berdiri di pihakNya, Menyeruhkan kebenaranNya dan bertindak sesuai dengan kehendakNya. 
Fitra manusia diciptakan dengan begitu banyak kelemahan, sebab tidak ada yang maha kuat selain Dia.
Fitra manusia diciptakan dengan banyak prasangka, sebab tidak ada yang maha mengetahui selain Dia. Maka bertindaklah hanya karenaNya. Mata manusia itu penuh dengan kelemahan, sebab hanya Dia yang mengetahui segala kebenaran.
Manusia itu diciptakan dengan keluh kesah, maka bersabarlah, bersyukurlah, Allah maha mengetahui apa yang tidak manusia ketahui, Allah maha membalas setiap amal, meninggikan dan menghinakan. 

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah atas segala kenikmatan yang diberikan. Ditengah perjuangan hidup di kota penuh tipu daya, Allah masih menunjukan saya jalan-jalan kebaikan. Kajian-kajian dari AQL cukup menjadi penyejuk hati disaat aktifitas-aktifitas duniawi membuatnya mengering. Tentu saja tak tertinggal komunitas one day one juz yang memaksa saya untuk terjaga setiap harinya. Bahwa ada hak Allah untuk selalu diingat melalui ayat-ayatnya. 

Sudah hampir 2 bulan saya bergabung dengan komunitas one day one juz, lebih banyak orang-orang menyebutnya ODOJ. Hehehe cukup terlambat memang jika dibandingkan dengan teman-teman saya yang lain. Ada banyak penyesuaian selama saya bergabung, terutama bagi saya sendiri. Awal memulai dirasa cukup berat. Kesibukan mengambil jatah lebih banyak dari aktivitas saya sehari-hari. Belum lagi jika kesibukan itu berkolaborasi dengan kefuturan, dampaknya lebih dasyat lagi. Saya sering tidak menikmati waktu tilawah, manajemen waktu yang berantakan, sering terburuh-buruh dalam membaca, saya hanya mengejar target untuk selesai 1 juz 1 hari tepat waktu sesuai dengan yang sudah ditentukan. Niatnya hanya satu, agar saya tidak malu dipandang oleh anggota grup lain, karena saya sudah terlanjur bergabung. 

Niat karena manusia itu membuat saya kelelahan dan tidak ikhas, kurang ada sesuatu hal yang "nyes" dihati. Belum mampu menemukan ritmenya yang pas. Bahkan sempat terbersit untuk mau mundur saja dari komunitas ini. Tapi dengan memikirkan pandangan manusia lagi, saya mengurungkannya.."nanti apa kata anggota yang lain, masak baru mulai sudah berhenti!". hahaha dasar manusia..

Benar pula kata pepatah, bisa karena biasa..dan saya yakin biasa karena dipaksa. Dengan dukungan teman2 komunitas yang selalu positif, tidak enggan mengingatkan serta selalu berusaha memberikan solusi dari setiap kendala, alhamdulillah saya bisa melalui 2 bulan perjalanan saya dikomunitas ini dengan indah :) dan insyaAllah akan berusaha selalu istiqomah walau tidak mudah, walau futur dan niat yang tidak lurus kadang sering kali muncul.

One day one juz, bagi saya pribadi adalah sebuah ikhtiar menjadi manusia yang lebih baik. Walau tentu pasti ada yang lebih baik dengan program hafalannya atau program-programnya yang lain. Semoga dengan niat karena Allah, one day one juz bisa menjadi pagar saya untuk tetap istiqomah menjaga kestabilan iman, berkumpul dengan orang-orang shaleh yang memiliki ikhtiar yang sama untuk menjadi lebih baik. Bukan dimata manusia namun semata hanya mengharap keridhaan dari Nya.


Selasa, 06 Mei 2014

ada apa dengan wajah muslimah sekarang?

Malam ini di temani setumbler coklat hangat,mencoba bersantai sambil browsing,baca-baca artikel dan lihat-lihat instagram.

Mengamati perkembangan dunia melalui kotak kecil bernama handphone..mumpung wifi kostan lagi kenceng.Alhamdulillah...:)
menelusuri setiap akun selebgram muslimah,mengamati dan memperhatikan..


Ada satu hal yang mengusik saya. Entah teman-teman sepakat atau tidak. Wajah muslimah Indonesia sekarang lebih nampak wah..mewah..bergaya..namun kental dengan nuansa konsumtif. Muslimah-muslimah tersebut terlihat lebih glamor dan sosialita dibandingkan yang tidak berjilbab. Masing-masing berlomba menampilkan gaya fashion terkini mereka. Barang-barang branded seperti baju,sepatu,acsesoris, belum lagi kegiatan pertemuan2 kelas atas,jalan - jalan keluar negeri,gaya makeup terkini..dan kegiatan mahal lainnya..

semakin berkembang fashion muslimah,semakin banyak gaya jilbab, dan entah kenapa semakin jauh dari khitah yang ditentukan. Atas nama kreasi,kreatifitas,dan perkembangan fashion..ada beberapa yang justru semakin aneh,glamor,berlebihan dan agak norce..hehehe

Sempat shock juga waktu ada kawan yang memberitahukan tentang akun facebook bernama jilboobs. Astagfirullahaladzim..saya langsung sedih melihatnya. Sampai ada orang-orang jahat yang membuat akun seperti itu. Entah salah muslimahnya atau pembuatnya. Saya speechless
Ada apa dengan muslimah sekarang?walaupun sekarang semakin banyak muslimah cantik, sangat banyak malah. Tapi bukankah cantik saja tidak cukup?

Astagfirullah..saya sendiripun jauuhhh banget dari yang namanya sempurna,apalagi menyandang sebutan sholiha..iman ini naik turun,semangat memperbaiki diripun masih jauh dibandingkan yang lain.
Ya Allah, kau tahu manusia itu tempatnya salah dan dosa..apalagi manusia sekelas hamba ini.Hanya kepadaMu hamba berlindung,berlindung dari hati yang lemah,dari tabiat yang buruk,dari tindakan yang tidak bermanfaat, selalulah dekat..hambapun selalu berusaha mendekat padaMu walau masih tertatih..without You im really nothing..

Senin, 07 April 2014

Dream it, Plan it and Make it Happen !!


 “I have a dream
A song to sing, to help me cope with anything..

Masih ingat lagu westlife yang satu ini kan?saya ingat lagu ini sangat tenar saat saya masih kelas 5 SD. Its Means that was 14 years ago..oh god, im growing old..!!

Sengaja saya memulai tulisan ini dengan mencuplik lagu yang bertema mimpi, karena bagi saya mimpi adalah suatu hal yang powerfull. You have to dream big, to achive big. Tidak ada orang hebat, yang saya tahu yang tidak punya mimpi yang dahsyat. Bahkan walaupun saya belum layak digolongkan menjadi orang hebat, saya banyak mengalami hal-hal luar biasa selama saya hidup yang berawal dari mimpi yang saya jaga dan percaya sejak saya remaja (realized that im not a young girls anymore..huhuhu).

Berbicara tentang mimpi, tantangan nyata dari itu adalah merencanakannya. Seperti halnya quote yang biasa kita dengarkan “Hidup itu adalah perjuangan” maka, saya percaya orang yang kerap berkata hidup itu mengalir seperti air, ikuti saja kemana arusnya, adalah orang yang tidak berani menghadapi hidup.

Hidup itu harus berencana dan terencana, meskipun apapun hasilnya adalah kehendak Allah SWT. Bukankah Allah pun telah memberikan jaminan dan motivasi pada firmannya “Bekerjalah kamu maka Allah dan Rasulnya akan melihat pekerjaanmu”, maka adakah alasan lagi untuk tidak segera bangun dan mulai merencanakan mimpi.

Tetapi mimpi dan rencana juga membawa masalah yang dihadapi oleh banyak orang, lots of people feel the same,  termasuk saya. Apalagi jika mimpi yang punya sangat banyak dan beragam. Masalah itu muncul saat kita mulai kebingungan untuk memulainya dari mana. Membuat prioritas terkadang pun tidak berhasil karena hanya berhenti pada pada tulisan cantik diatas kertas, tanpa tahu langkah nyata apa yang akan dilakukan. Sebab terkadang mimpi itu hanya sebatas keinginan, bukan apa yang benar-benar sesuai dengan diri kita, apa yang benar-benar ingin kita capai, atau singkatnya niat dan keyakinan kita tidak cukup kuat untuk itu.
Alasannya kadang sama, terlalu banyak excuse yang justru kebanyakan kita buat sendiri. Terlalu banyak blame atas kemampuan kita, dan terlalu banyak mengkambing hitamkan faktor lain diluar diri kita. Terlalu percaya bahwa rumput tetangga memang selalu terlihat lebih hijau, tanpa kita tahu apakah itu rumput asli atau hanya rumput plastik.

Setiap orang ingin menjalani kehidupan yang indah dan sejahtera. Yes, everything starts with dream. Tapi mimpi saja tidak cukup kalau kita tidak punya rencana yang jelas untuk mencapainya. Its gonna be just a fairytale.

Just believe, No pain No gain, Berakit kehulu berenang kemudian.

Hanya, apapun mimpi yang kita punya, jadikan itu semua dalam rangka beribadah kepada Allah. Dengan begitu Allahpun akan mengiringi usaha terbaik yang bisa kita lakukan. Jika Allah sudah mengambil bagianNya maka bersiaplah menerima hal yang tidak pernah kita bayangkan sebelumnya, bahkan melebihi apa yang bisa kita impikan.  

Dream it, Plan it and Make it Happen.

                                Ditengah kebuntuhan memikirkan tema paper untuk minggu ini.
Berpikir random, dan akhirnya menulis random..hehehe
Oh idea please come to me..
Jakarta, Gedung A Bank Indonesia lantai 2, Direktorat pelayanan konsumen OJK




Minggu, 02 Maret 2014

Amanah Besar

Menjadi salah satu pegawai negara memang tidak mudah, apalagi lembaga yang dipercaya mempunyai otoritas dan power menentukan nasib perekonomian suatu bangsa. 

Amanah baru, di lembaga negara baru, yang masih penuh dengan kepentingan, yang masih mencari bentuk, yang masih harus berjuang keras untuk membuktikan bahwa kehadirannya akan membawa manfaat, disamping banyak sekali pekerjaan rumah yang harus segera dibereskan. Belum lagi suara-suara yang penuh keraguan atas kinerja dan keberhasilannya. ya disinilah saya berdiri, di Otoritas Jasa Keuangan.

Menyadari bahwa saya adalah anak kandung pertama OJK  yang tidak dibawa oleh lembaga yang lama baik BI atau BAPEPAM LK. Maka setiap langkah saya dan angkatan saya akan menjadi sejarah. Sejarah indah bagi perekonomian Indonesia atau sebaliknya. Ada banyak hal yang harus saya pelajari. Pengawasan perbankan, bank syariah, bank konvensional, BPR, perijinan, asuransi, dana pensiun, pasar modal, hukum, akutansi, investasi, lembaga keuangan mikro, perlindungan konsumen, keprotokolan, manajemen risiko, audit, business communication, correspendence,dan masih banyak lagi yang harus dipelajari, cukup melelahkan juga jika disebutkan semuanya..hehehe. Dan semua itu harus saya pelajari hanya dalam waktu 2 bulan saja..hahaha..belum lagi harus muter-muter untuk on the job training disetiap satuan kerja OJK...haha everything is awesome..semua harus serba cepat. Harus cepat belajar, harus cepat beradaptasi. 

Mengingat ini amanah besar, penuh tanggung jawab, apalagi sementara ini saya masih digaji dengan APBN yang notabene adalah uang rakyat. Maka sudah seharusnyalah saya mengupayakan yang terbaik dari saya untuk lembaga ini. Belajar yang serius. Bekerja yang baik. memberikan kontribusi bagi perekonomian Indonesia. Walaupun jabatan saya masih staff, tapi saya menyadari sedikit saja perbuatan saya tidak berdedikasi, merugikan, dan tidak memiliki integritas maka tidak hanya lembaga ini yang saya rugikan, namun masa depan perekonomian negara tercinta juga akan saya pertaruhkan. 

Sejak awal saya sudah berjanji dihadapan dewan komisioner, untuk selalu menjunjung nilai-nilai OJK, menjadi bagian dari OJK yang senantiasa memiliki integritas, bekerja secara profesional, bersinergi, inklusif, dan selalu visioner. Semoga saya amanah, sebab kelak semua akan dimintai pertanggung jawabannya.

Here im, PCS 1 OJK

Bersama Dewan Komisioner
Teman seperjuangan