Minggu, 05 Mei 2013

Wanita itu Cantik


Beberapa kali saya didaulat sebagai pembicara maupun moderator untuk acara kemuslimahan. Bahkan lebih banyak menjadi pesertanya. Entah itu festival muslimah atau seminar-seminar, atau talkshow yang bertajuk muslimah dan kecantikan. Banyak pula pertanyaan “apa harus bermake up luar biasa buat jadi cantik? Atau harus ikut trend fashion terupdate? Perawatan kesalon setiap hari? Kan saya tidak terlahir cantik secara fisik !! tidak seperti mbak Okky Setiana Dewi yang memang fisiknya cantik, atau seperti artis yang lain, yang tinggi, putih, mancung, bermata bulat, dll.

Setiap wanita adalah cantik. Dia terlahir indah dan telah menjadi fitrahnya untuk mencintai keindahan. Wanita secara alamiah akan suka melakukan banyak hal untuk memaksimalkan kecantikannya serta mengoptimalkan pesonanya. Namun ibarat sebuah buku, cover menarik belum tentu membuat orang bisa menghabiskan waktu berjam-jam untuk membacanya. Harus ada isi yang benar-benar menarik dan memberi nilai kepada pembacanya.

Sama halnya dengan kecantikan. Terlahir dengan fisik cantik dan menarik tidak menjamin menjadikan orang tersebut mempunyai banyak kawan dan dicintai. Update fashion terbaru dan mahal juga tidak menjamin membuat banyak orang nyaman didekatnya. Bahkan mungkin bisa membuat orang merasa iri dan minder. Cantik itu bukan hanya tentang apa yang dimiliki dan ditampakkan secara lahir namun juga apa yang mampu diberikan dari semua potensi yang dimiliki oleh setiap wanita.

Cantik sangat erat kaitannya dengan akhlaq. Itulah kenapa ajang pemilihan putri-putrian pun menyandingkan kata Beauty dengan Brain dan Behavior. Hal ini menunjukan cantik fisik bukan hal utama dalam pembahasan kecantikan.

Ketika seorang wanita tidak cerdas mendidik hatinya, maka siapapun pasti akan tahu bahwa tiada lagi kecantikan akhlak atasnya. Ketika wanita tidak cerdas dalam berinteraksi dengan sesamanya, mudah marah, gampang badmood, pedas dan tajam kata-katanya, maka kecantikan tentang jati dirinya seakan diragukan oleh makhluk disekelilingnya.

Ketika kecerdasan itu tidak dia hadirkan dalam caranya berdialog atau berbicara, gampang mati gaya karena tidak update banyak hal disekitarnya, maka kecantikan juga dengan mudah lenyap dari dirinya, yang kemudian berganti dengan ketidaknyamanan orang-orang disekitarnya. Ketika kecerdasan juga tidak ada dalam caranya berperilaku dalam kesehariannya, maka tidak heran jika banyak yang tidak “menganggap” kehadirannya.

Sungguh, Kecerdasan tak hanya melulu dilihat dari kuatnya daya ingatnya, atau hanya tercetak dalam lembaran catatan akademis, tapi lebih pada kesadaran wanita itu sendiri untuk menempatkan diri secara pas, pantas, menjadi diri sendiri, dan tidak berlebihan. Kemampuan menampilkan dirinya sebagai wanita dengan segenap nalurinya yang memang indah dan pantas untuk dihormati.

Terkait fisik, tidak perlu menghabiskan banyak waktu dan biaya untuk kesalon. Cukup dengan menjaga kebersihan diri, tidak dekil, merawat diri sendiri sebagai bentuk rasa syukur atas fisik sempurna yang sudah Allah berikan. Pun dengan berpakaian, tidak harus pakaian yang mahal, tapi rapi, sopan, sederhana, padu padan warna yang wajar, jika perlu mendesign dan membuatnya sendiri sesuai dengan karakter kita (hehehe sedikit ngmongin diri sendiri, im not designer but im dressmaker for my self J). Bukankah yang terpenting tetap terlihat syari sesuai dengan aturan berpakaian Islami.

Walaupun begitu kecantikan yang utama tidaklah hanya terbatas pada bagaimana caranya seorang wanita memoles muka, berpakaian, menuturkan bahasa dan atau menempatkan diri dalam pergaulannya. Namun kecantikan yang sesungguhnya terletak dalam cerdasnya dia menjaga diri dan kehormatannya. Yaitu, ketika seorang wanita cerdas dalam menata dirinya sesuai dengan aturan Allah subhanahu wata'ala. Ini masih menjadi PR besar pula bagi saya. Semoga kita terutama saya, tetap diijinkan istiqomah menjadi muslimah dijalan kebaikkan.

Memang, di dunia ini tidak ada kata sempurna, pun demikian halnya dengan kepemilikan sebuah kecerdasan dan keindahan dalam diri wanita. Namun percayalah, bahwa wanita yang mengusahakan agar kecerdasan, akhlaq yang baik, potensi dan kecantikan itu selalu ada dalam dirinya, tentu saja akan memiliki nilai lebih di mata manusia dan dihadapanNya.


*Satu hari bersama Ustadzah Eny (Owner salon kecantikan Alfafa) dan Ustadzah Diah (Owner WO Islami) berbicara tentang cantik dan syari dalam satu harmoni.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar