Beberapa kali saya didaulat sebagai pembicara maupun moderator
untuk acara kemuslimahan. Bahkan lebih banyak menjadi pesertanya. Entah itu
festival muslimah atau seminar-seminar, atau talkshow yang bertajuk muslimah
dan kecantikan. Banyak pula pertanyaan “apa harus bermake up luar biasa buat
jadi cantik? Atau harus ikut trend fashion terupdate? Perawatan kesalon setiap
hari? Kan saya tidak terlahir cantik secara fisik !! tidak seperti mbak Okky Setiana
Dewi yang memang fisiknya cantik, atau seperti artis yang lain, yang tinggi,
putih, mancung, bermata bulat, dll.
Setiap wanita adalah cantik. Dia terlahir indah dan telah menjadi
fitrahnya untuk mencintai keindahan. Wanita secara alamiah akan suka melakukan
banyak hal untuk memaksimalkan kecantikannya serta mengoptimalkan pesonanya.
Namun ibarat sebuah buku, cover menarik belum tentu membuat orang bisa
menghabiskan waktu berjam-jam untuk membacanya. Harus ada isi yang benar-benar
menarik dan memberi nilai kepada pembacanya.
Sama halnya dengan kecantikan. Terlahir dengan fisik cantik dan
menarik tidak menjamin menjadikan orang tersebut mempunyai banyak kawan dan dicintai.
Update fashion terbaru dan mahal juga tidak menjamin membuat banyak orang
nyaman didekatnya. Bahkan mungkin bisa membuat orang merasa iri dan minder. Cantik
itu bukan hanya tentang apa yang dimiliki dan ditampakkan secara lahir namun
juga apa yang mampu diberikan dari semua potensi yang dimiliki oleh setiap
wanita.
Cantik sangat erat kaitannya dengan akhlaq. Itulah kenapa ajang pemilihan
putri-putrian pun menyandingkan kata Beauty
dengan Brain dan Behavior. Hal ini menunjukan cantik fisik bukan hal utama dalam
pembahasan kecantikan.
Ketika seorang wanita tidak cerdas mendidik hatinya, maka siapapun
pasti akan tahu bahwa tiada lagi kecantikan akhlak atasnya. Ketika wanita tidak
cerdas dalam berinteraksi dengan sesamanya, mudah marah, gampang badmood, pedas
dan tajam kata-katanya, maka kecantikan tentang jati dirinya seakan diragukan
oleh makhluk disekelilingnya.
Ketika kecerdasan itu tidak dia hadirkan dalam caranya berdialog atau berbicara, gampang mati gaya karena tidak update banyak hal disekitarnya, maka kecantikan juga dengan mudah lenyap dari dirinya, yang kemudian berganti dengan ketidaknyamanan orang-orang disekitarnya. Ketika kecerdasan juga tidak ada dalam caranya berperilaku dalam kesehariannya, maka tidak heran jika banyak yang tidak “menganggap” kehadirannya.
Sungguh, Kecerdasan tak hanya melulu dilihat dari kuatnya daya
ingatnya, atau hanya tercetak dalam lembaran catatan akademis, tapi lebih pada
kesadaran wanita itu sendiri untuk menempatkan diri secara pas, pantas, menjadi
diri sendiri, dan tidak berlebihan. Kemampuan menampilkan dirinya sebagai
wanita dengan segenap nalurinya yang memang indah dan pantas untuk dihormati.
Terkait fisik, tidak perlu menghabiskan banyak waktu dan biaya untuk
kesalon. Cukup dengan menjaga kebersihan diri, tidak dekil, merawat diri
sendiri sebagai bentuk rasa syukur atas fisik sempurna yang sudah Allah
berikan. Pun dengan berpakaian, tidak harus pakaian yang mahal, tapi rapi,
sopan, sederhana, padu padan warna yang wajar, jika perlu mendesign dan membuatnya
sendiri sesuai dengan karakter kita (hehehe sedikit ngmongin diri sendiri, im
not designer but im dressmaker for my self J). Bukankah yang terpenting tetap terlihat syari
sesuai dengan aturan berpakaian Islami.
Walaupun begitu kecantikan yang utama tidaklah hanya terbatas pada
bagaimana caranya seorang wanita memoles muka, berpakaian, menuturkan bahasa
dan atau menempatkan diri dalam pergaulannya. Namun kecantikan yang sesungguhnya
terletak dalam cerdasnya dia menjaga diri dan kehormatannya. Yaitu, ketika
seorang wanita cerdas dalam menata dirinya sesuai dengan aturan Allah subhanahu
wata'ala. Ini masih menjadi PR besar pula bagi saya. Semoga kita terutama saya,
tetap diijinkan istiqomah menjadi muslimah dijalan kebaikkan.
Memang, di dunia ini tidak ada kata sempurna, pun demikian halnya dengan kepemilikan sebuah kecerdasan dan keindahan dalam diri wanita. Namun percayalah, bahwa wanita yang mengusahakan agar kecerdasan, akhlaq yang baik, potensi dan kecantikan itu selalu ada dalam dirinya, tentu saja akan memiliki nilai lebih di mata manusia dan dihadapanNya.
*Satu hari bersama Ustadzah Eny (Owner salon kecantikan Alfafa) dan Ustadzah Diah (Owner WO Islami) berbicara tentang cantik dan syari dalam satu harmoni.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar