Selasa, 01 Januari 2013

Mahasiswa Berprestasi



Setelah sekian lama tidak menulis, akhirnya saya beranikan diri menulis lagi. .lebih tepatnya ada waktu lagi untuk menulis..:)
Kali ini saya ingin berbagi topik yang sudah biasa saya bahas sebenarnya. Berangkat dari seringnya saya diminta menjadi pembicara dibanyak workshop, kajian,school of mawapres atau bahkan hanya sekedar sharing-sharing tentang mahasiswa berprestasi. saya sudah cukup lama merencanakan untuk berbagi pengalaman tentang mahasiswa berprestasi. Akhirnya kesampaian juga sekarang. Saat saya sudah tidak lagi menjadi mahasiswa. Dini hari. Waktu saya sulit tidur setelah tahajud.,:)

Banyak mahasiswa, hampir semua peserta dalam forum kajian atau school of mawapres yang saya hadiri, dimanapun, selalu mengacungkan tangan tinggi-tinggi setiap saya bertanya "siapakah disini yang ingin menjadi mawapres ?" .Namun banyak juga diantara mereka yang ternyata tidak yakin, hanya sekedar ingin atau bahkan akhirnya tidak menjadi mahasiswa berprestasi seperti yang mereka harapkan. kebanyakan yang saya tahu, hal itu disebabkan karena dua hal . Yaitu kurangnya effort dan kurang pede atau gagal mendaftar karena tidak tahu apa saja yang harus dipersiapkan.

Saya masih ingat, dulu, pertama kali saya mendengar mahasiswa berprestasi saat saya masih semester 1. Masa - masa 3 bulan menjadi mahasiswa baru. Mahasiswa berprestasi selalu santer diperdengarkan diwaktu seperti ini. PPKMB atau disetiap acara welpar organisasi yang saya ikuti.  Sejak saat itu pula, seperti mahasiswa yang lain, saya juga berkeinginan menjadi mahasiswa berprestasi. “Mahasiswa berprestasi is my new plan in my life.” itulah kalimat yang pertama kali keluar dari mulut saya ketika ada kakak angkatan yang mempresentasikan tentang mahasiswa berprestasi. Sepertinya tidak jauh berbeda dengan mereka yang mengacungkan tangan disaat saya yang mempresentasikannya. 

Jika untuk konteks sekarang ,apa yang membedakan saya dengan sebagian dari  mereka?. Saya pada tahun 2011 berhasil meraih apa yang saya sebut sebagai “my new plan” pada saat saya MABA. Yups, Mahasiswa berprestasi  Fakultas Ekonomi dan Bisnis UNAIR 2011, serta Runner up Mahasiswa berprestasi  tingkat Universitas 2011. Sama sekali saya tidak berniat sombong atau pamer. Karena sesungguhnya kesombongan hanya boleh dimiliki oleh Allah SWT semata. Ini hanya sebuah bukti bahwa  ternyata istilah “no free lunch, man!"berlaku dalam cerita saya kali ini. Tidak ada yang jatuh dari langit secara tiba-tiba dan cuma-cuma.
Lalu apa yang harus kita bayar dan siapkan untuk mendapatkan gelar mahasiswa berprestasi?. Menjawab pertanyaan tersebut, dapat saya simpulkan paling tidak kita harus mempersiapkan dua hal, yaitu persiapan fisik dan non fisik.
Pertama mari kita bahas tentang persiapan fisik. Persiapan fisik yang saya maksud disini adalah syarat administrasi. Syarat administrasi menjadi sangat penting karena ternyata kita tidak dapat mempersiapkannya secara instan. Dan membutuhkan waktu cukup lama jika kita memang benar-benar ingin mempersiapkan yang terbaik. Awalnya, untuk mengikuti ajang mahasiswa berprestasi kita harus mengisi form yang sudah mengikuti standart dari DIKTI. Poin dalam form ini cukup banyak, diantaranya :
  1. Data pribadi singkat, seperti  nama, alamat, agama, email, dll. Yang satu ini akan sangat mudah untuk kita isi.
  2. Indeks Prestasi Kumulatif (IPK). Aspek akademik ini menjadi poin pertama yang harus kita perhatikan. Biasanya untuk standar mahasiswa berprestasi IPK minimal adalah 3,00. Bahkan ada juga yang menaikkan standar menjadi IPK minimal 3,25. Semakin bagus nilai IPK kita, semakin besar poin yang akan kita miliki dari bidang akademik. Kalo teman-teman sekarang posisinya masih MABA. Usahakan tahun pertama teman –teman punya IPK bagus. Karena tahun ini akan masih mudah untuk mendapatkan IPK bagus. Terutama semester 1, targetkan mendapat IPK 4,00. Mustahil? Saya bilang tidak. Karena saya juga pernah mendapatkannya. Alhamdulillah….:)
  3. Pengalaman organisasi.  Baik internal kampus maupun eksternal kampus. Mengapa pengalaman organisasi penting? Karena poin ini dapat menunjukan sejauh mana kita aktif menjadi mahasiswa. Cukup mustahil jika selama kuliah kerjaan kita hanya berangkat kuliah, baca komik, nongkrong, seharian nonton drama dan boys or girls band korea, tapi kita ingin jadi mahasiswa berprestasi.  Semakin banyak organisasi yang kita ikuti, baik internal maupun eksternal kampus, akan memberikan kita poin lebih.
  4. Pengalaman Kepanitiaan intra kampus maupun ekstra kampus.  Poin ini sangat erat hubungannya dengan poin pengalaman organisasi. Karena banyaknya kepanitiaan yang diikuti biasanya didapatkan dari organisasi yang diikuti. Jika kita menghabiskan waktu di BEM misalnya baik fakultas atau universitas, kita akan disibukkan dengan berbagai program kerja, yang menuntut kita jadi panitia diberbagai acara. Yang perlu diingat disini, semua tanda bukti seperti sertifikat, ID card panitia,atau apapun itu yang membuktikan kita pernah berpartisipasi dalam kegiatan tersebut JANGAN PERNAH HILANG ATAU DIBUANG, simpanlah dengan rapi. Sebab juri tidak akan memberikan poin pada prestasi, organisasi, kepanitian, dan lainnya jika tidak memiliki bukti. Jika memang sudah terlanjur hilang atau memang tidak ada, segera minta surat keterangan kepada organisasi yang bersangkutan bahwa teman-teman pernah aktif berpartisipasi dalam kegiatan mereka.
  5. Penghargaan kegiatan Ilmiah. Sudahkah selama menjadi mahasiswa pernah ikut lomba karya tulis ilmiah? Atau menulis PKM? Olimpiade mungkin? Jika jawabannya belum pernah, maka saya yakin dalam poin ini teman-teman pasti akan bingung mengisi apa. Ada yang berfikir susah? Lagi –lagi saya jawab tidak (lain kali saya akan menulis tentang ini..ditunggu ya). Kenapa saya jawab tidak. Jika saat ini teman-teman masih MABA maka anda beruntung karena masih banyak waktu untuk belajar. Jika sudah di posisi semester 3 ,4,atau 5, teman –teman juga masih beruntung jika dibanding mereka yang ditahun terakhir. Kenapa? Karena tetap masih ada waktu untuk memulai. Saya rasa tidak susah, minta bantuan dosen, teman yang berpengalaman, atau organisasi keilmuan di fakultas/universitas anda. Kalo di FEB UNAIR ada teman-teman AcSES yang siap membantu. Hehehe publikasi 
  6. penelitian intra dan ekstra kampus. Jujur saja untuk poin ini waktu itu saya kosongi, karena memang saya tidak pernah ikut kegiatan penelitian sebelumnya. Jika teman –teman adalah mahasiswa eksak dan bukan sosial seperti saya, mungkin akan banyak kesempatan penelitian yang bisa teman – teman ikuti. Banyak-banyaklah  dekat dengan dosen, biasanya mereka mempunyai banyak proyek penelitian dan membutuhkan mahasiswa untuk membantu mereka. Lumayan itung – itung jadi pengalaman, beruntung kalo ada feenya. Saat saya bilang teman-teman eksak, bukan berarti kesempatan ini tidak ada di teman –teman sosial. Ada juga koq, hanya mungkin tidak sebanyak teman-teman di eksak. So, jangan bosan mencari dan TEPE-TEPE dengan dosen..:)
  7. Penyaji makalah/moderator intra dan ekstra kampus. Ini dia poin yang mungkin tidak semua orang bisa, kenapa? Karena pertama temen-temen harus mempunyai bakat public speaking, seperti MC dan sejenisnya,biar sering diamanahi menjadi moderator. Jika merasa teman –teman dalah pribadi  instrovert yang bermasalah saat berbicara didepan umum don’t worry, semua bisa dilatih koq. Gak ada di dunia ini yang sulit jika kita mau belajar kan..just tanamkan niat dan willingness to do dalam diri kalian :)
  8. Peserta seminar dan pelatihan intra dan ekstra kampus.  Selama jadi mahasiswa yang gak pernah ikut pelatihan atau seminar? Saya bilang rugi berat..karena banyak sekali seminar dan pelatihan yang diadakan dikampus. Baik gratis maupun berbayar. Jika gratis jangan lewatkan. Jika berbayar tetap jangan lewatkan, karena akan cukup sebanding dengan ilmu yang kita dapat. 20 ribu hingga 50 ribu mungkin dengan mudah kita keluarkan untuk nonton, atau sampai ratusan ribu untuk lihat konser musik. Jadi cukup murah kan kalau kita mengeluarkan maksimal 30ribu untuk ikut seminar atau pelatihan. Sudah dapat ilmu kadang juga dapat souvenir dan konsumsi :). Semakin banyak seminar dan pelatihan yang ikuti, sudah pasti poin teman-teman akan unggul di sini.
  9. Pengabdian Masyarakat intra dan ekstra kampus. Poin yang satu ini kalo buat saya sifatnya wajib dan harus diisi. Jika ada yang mengisi poin ini dengan lebih dari 15 agenda pengabdian masyarakat, saya akan push up plus koprol, plus sit up sambil bilang wowwww..hahaha berasa langsung sehat. Menurut saya ini yang paling jadi problem mahasiswa sekarang. Gaya hidup yang hedon, apatis, serta kebiasaan yang Cuma study oriented membuat mahasiswa kurang mengenal lingkungan sekitarnya, bahkan tidak mau kenal masalah negaranya, lebih suka exchange ke luar negeri dari pada kepelosok daerah untuk mengabdi. Saya adalah pendukung terberat exchange keluar negeri, namun saya paling salut pada meraka yang mau mengabdi pada negaranya. Sudah saatnya para dokter mengembangkan kesehatan di pelosok desa, para lawyer membantu kasus – kasus sengketa lahan pedagang kaki lima, atau membantu mengenalkan pendidikan ke anak – anak jalanan. Ada banyak masalah dalam negeri ini yang belum terselesaikan, yang artinya ada banyak bentuk pengabdian masyarakat yang bisa kita lakukan. Tidak hanya Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang hanya sekali selama mahasiswa, dan hanya 1 bulan, itu pun lebih banyak kita tidur,jalan-jalan,foto –foto, main PS, main poker dan uno dibandingkan mengabdinya..hehehe.. hayo ngaku…:0
  10. Pengalaman Kerja. Kita bukannya masih mahasiswa?kenapa ada poin pengalaman kerja? Eiits..jangan salah, poin ini bisa menjadi bukti kemandirian kita loh..banyak teman-teman yang kuliah dengan beasiswa atau membiayai  kuliahnya dengan bekerja, ngelesi privat misalnya, bisnis, bahkan sampai jaga laundry. Kalau misalnya kita sudah berkecukupan bagaimana? Bukan jadi alasan juga kita cuma jago menghabiskan uang orang tua. Bekerja saat kuliah tidak hanya mendapatkan pengalaman yang membantu kita pasca lulus nanti, namun juga menunjukkan kalau kita jago mencari peluang,misalnya jadi asisten dosen, jadi guru TK, bisnis kecil-kecilan, bikin tulisan,tutorial berbayar, jadi asisten riset, dll (semua contoh pekerjaan diatas alhamdullillah sudah pernah saya jalani, walaupun saya dapat besiswa penuh selama 4 tahun include biaya hidup, biaya buku, dan biaya internet sampai tunjangan skrispsi ) jadi.. yang mau bilang gak bisa atau susah, pasti saya tidak akan mempercayai perkataan anda..hehehe
  11. Prestasi dibidang minat, bakat dan penalaran. Poin ini ada hubungannya dengan poin 5. Namanya juga mahasiswa berprestasi jadi sudah wajib hukumnya kalau teman – teman harus punya prestasi. Bisa apa saja koq, namanya juga minat dan bakat serta penalaran. Boleh tulis menulis, jadi duta anti narkoba, prestasi olahraga, nyanyi, dance atau nari, lomba cerpen dll.
  12. Kemampuan Bahasa Inggris. Hari gini gak bisa bahasa inggris? Saya bilang berarti anda belum siap jadi manusia dengan jaringan internasional. Semakin banyaknya jejaring sosial seperti Facebook, twitter, whats up dan teman – temannya menuntut kita untuk bisa berbahasa inggris. Baik lisan maupuan tulisan. Begitupun dengan mahasiswa berprestasi, harus dibuktikan dengan nilai TOEFL minimal 450, mungkin ada juga kriteria yang TOEFLnya minimal harus 500. So, jika merasa belum mencapai poin tersebut, segera belajar, latihan dan latihan. Jika teman-teman sudah mencobanya, maka kita dalam tahap yang sama..saya juga masih terus latihan dan latihan. semangat :)
  13. Satu Karya Tulis Ilmiah. Masih berhubungan dengan poin 5. Calon pendaftar mahasiswa berprestasi harus menyetorkan satu karya tulis, yang berisi solusi atau gagasan yang bermanfaat terkait bidang ilmu calon peserta. Karena saya dari ekonomi saya menulis tentang ekonomi syariah, atau gagasan apapun yang teman-temen miliki. Karya tulis ini formatnya sama dengan PKM GT, tidak lebih dari 15 halaman. Cukup singkat bukan…caranya cari tahu teknis penulisannya di buku panduan penulisan PKM. Jika teman – teman sudah terbisa menulis PKM terutama PKM GT gak perlu repot – repot bikin karya tulis baru. Cukup ambil salah satu dari karya teman – teman yang sudah pernah dibuat sebelumya dan daftarkan sebagai karya tulis untuk mahasiswa berprestasi. Sound easy kan :)

Untuk diingat : kalau dari 13 poin diatas teman – teman punya skala penghargaan atau forum tingkat internasional, pernah keluar negeri misalnya sudah pasti teman – teman akan mendapatkan poin berlipat. Jadi yang belum punya paspor, segera bikin. Kita tidak tahu kapan  kesempatan datang.
Foto bersama setelah pengumuman Mahasiswa berprestasi Fakultas Ekonomi 2011, alhamdulillah im as the first winner :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar